The Influence of Tax Understanding, Service Quality, and Tax Sanctions on the Compliance of Land and Building Tax (PBB-P2) Taxpayers in Cirebon Regency
DOI:
https://doi.org/10.55606/ijemr.v3i3.527Keywords:
Taxpayer Compliance, Tax Knowledge, Service Quality, Tax Sanctions;, PBB-P2, Cirebon RegencyAbstract
This study aims to analyze the influence of taxpayer understanding, service quality, and tax sanctions on taxpayer compliance in paying Rural and Urban Land and Building Tax (PBB-P2) in Cirebon Regency. A quantitative approach was employed through a survey method by distributing questionnaires to 100 individual taxpayers. The data were analyzed using validity tests, reliability tests, classical assumption tests, and multiple linear regression analysis. The results indicate that, both partially and simultaneously, all three independent variables have a positive and significant effect on taxpayer compliance. A good understanding of taxation, high-quality fiscal services, and the implementation of fair and firm tax sanctions enhance public awareness and compliance in fulfilling tax obligations. The coefficient of determination (Adjusted R²) value of 0.726 suggests that these three variables explain 72.6% of the variation in taxpayer compliance, while the remaining 27.4% is influenced by other variables outside the scope of this study. These findings offer practical implications for local governments and tax authorities to continuously improve tax education, public services, and consistent law enforcement to optimize regional tax revenue.
References
[1] Direktorat Jenderal Pajak, Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP), Jakarta: DJP, 2023.
[2] Pemerintah Kabupaten Cirebon, Profil Kabupaten Cirebon Tahun 2022, Cirebon: BAPPEDA, 2022.
[3] Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, Cirebon Dalam Angka 2023, BPS Cirebon, 2023.
[4] S. Mardiasmo, Perpajakan, Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi, 2019.
[5] R. Rochmat, “Analisis Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan,” Jurnal Akuntansi dan Pajak, vol. 21, no. 1, pp. 35–45, 2021.
[6] N. H. Pratiwi and S. A. Wibowo, “Pengaruh Pemahaman Pajak dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak,” Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, vol. 10, no. 2, pp. 122–130, 2020.
[7] D. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25, Semarang: Universitas Diponegoro, 2018.
[8] N. Anggraini, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi,” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Daerah, vol. 8, no. 3, pp. 45–55, 2019.
[9] A. Septiani and I. D. Wijaya, “Hubungan Pemahaman Pajak dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan,” Jurnal Ekonomi dan Perpajakan, vol. 12, no. 1, pp. 70–78, 2021.
[10] R. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2018.
[11] E. Santoso, “Peran Sanksi Administratif dalam Meningkatkan Kepatuhan Pajak,” Jurnal Hukum dan Perpajakan, vol. 4, no. 1, pp. 13–20, 2020.
[12] F. Hidayat and T. Ramadhani, “Kepatuhan Pajak dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,” Jurnal Pajak Nasional, vol. 6, no. 2, pp. 44–52, 2019.
[13] Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan No. 78/PMK.03/2021 tentang Tata Cara Pengenaan dan Pemungutan Pajak, Jakarta, 2021.
[14] Y. Kurniawan, “Pengaruh Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak,” Jurnal Ekonomi Publik, vol. 11, no. 2, pp. 99–108, 2018.
[15] L. Wulandari and R. Nugroho, “Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan dengan Pemahaman sebagai Variabel Intervening,” Jurnal Ilmiah Akuntansi, vol. 9, no. 1, pp. 66–75, 2020.
[16] A. Siregar and M. Lestari, “Determinasi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM,” Jurnal Keuangan dan Bisnis, vol. 15, no. 1, pp. 25–33, 2021.
[17] O. Susanti, “Analisis Kualitas Layanan Publik dan Implikasinya Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak,” Jurnal Administrasi Publik, vol. 4, no. 3, pp. 55–63, 2019.
[18] D. Saputra, “Efektivitas Penyuluhan Pajak dalam Meningkatkan Kepatuhan,” Jurnal Manajemen Fiskal, vol. 7, no. 2, pp. 89–98, 2022.
[19] B. Ramadhan and A. Fitri, “Tingkat Pemahaman dan Kepatuhan Pajak PBB di Daerah Perdesaan,” Jurnal Akuntansi dan Pajak, vol. 11, no. 1, pp. 32–40, 2023.
[20] S. H. Putra, “Pengaruh Pengetahuan dan Sanksi Terhadap Kepatuhan Pajak,” Jurnal Pajak dan Bisnis, vol. 3, no. 2, pp. 71–80, 2020.
[21] E. Fitria and R. Gunawan, “Kepatuhan Wajib Pajak dan Pengaruh Layanan Digital,” Jurnal Ekonomi Digital, vol. 5, no. 2, pp. 60–70, 2022.
[22] M. Yuliani, “Motivasi dan Kesadaran dalam Kepatuhan Pajak,” Jurnal Psikologi Pajak, vol. 2, no. 1, pp. 14–22, 2018.
[23] Direktorat Jenderal Pajak, Panduan Pemungutan PBB-P2, DJP, Jakarta, 2020.
[24] P. H. Tjondro, Perpajakan Indonesia Teori dan Praktik, Jakarta: Salemba Empat, 2021.
[25] A. Syahputra, “Analisis Kesesuaian Penerapan Pajak Daerah terhadap Peningkatan PAD,” Jurnal Ilmu Pemerintahan, vol. 7, no. 2, pp. 88–97, 2019.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 International Journal of Economics and Management Research

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.